Sejak kecil saya sangat suka mendengarkan musik. Saat kecil dulu, hampir setiap malam kakek saya memutarkan radio berisi musik Jawa termasuk wayang. Juga musik-musik lain pada saat-saat yang lain dan di tempat-tempat lain. Dan, seperti saat itu juga.. Seperti kebiasaan setiap hari, malam ini saya niat menyelesaikan jahitan ditemani alunan musik Jawa di radio. Tetapi apa yang terjadi?

Antara senang dan rasa-rasa lainnya yang bercampuraduk. Sejak masuk kuliah saya sangat suka dengan musik-musik Jawa, hingga sekarang. Kali ini, saat mendengarkan radio, emosi yang ditimbulkan oleh musik-musik budaya Jawa seakan tidak bisa dibendung. Muncul di dalam pikiran, memori atas kenangan-kenangan masa kecil. Ingat dengan kakek, ingat bagaimana saya bertahun-tahun "sendirian" karena ditinggal orangtua merantau, serta masa kecil yang sudah berlalu sejak lama lainnya.

Emosi saya pun semakin teraduk tidak karuan. Saya kemudian merenung sejenak dan berpikir.. Bahwa roda kehidupan itu terus berputar. Dulu saat kecil saya masih dengan sangat nikmat menikmati kebersamaan bersama kakek serta kenangan lainnya. Seiring berjalannya waktu, atas kehendakNya kakek pun harus kembali kepada Gusti Allah. Juga sekarang kehidupan sudah berganti.. Saat ini saya hidup di masa sekarang.

Sejenak merenung, tiba-tiba saya merasa kalut. Apakah ini kondisi emosi yang sudah tidak terkendali? Ataukah memang harus demikian pengaruh musik terhadap memori otak saya?

Hal utama yang semestinya terus diingat dan dipahami adalah tentang perubahan. Bahwa perubahan adalah hal yang tidak bisa kita kendalikan. Jaman berubah, semua ikut berubah. Kejadian yang kita alami dan terekam melalui musik, saat itu sedang kita lalui. Tetapi itu semua telah berlalu.. Dan sekarang atau saat ini adalah tempat kita berada sekarang.

Menulis itu memang mudah. Akan tetapi, saat memori otak sudah tak mampu dikendalikan, hanya kepadaNya kita berserah..🙏

Yogyakarta,
Dwi Ajeng Vye

0 Komentar