Hallo April 2016,  salam crafting!

Lama tak jumpa, apa kabar semua? semoga senantiasa rahayu dan terjaga ya.. amin.

Well, di perjumpaan kali ini saya dan kami mau sharing lagi tentang kegiatan kami yaitu "Woman Creartive Day". Alhamdulillah, setelah 10 bulan libur karena berbagai hal, akhirnya pada hari Minggu, 17 April 2016 kemarin Woman Creartive Day putaran ke enam berhasil diadakan lagi. Woman Creartive Day #6 ini sekaligus menjadi kegiatan penyambut peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April.

Tapi sebelumnya, kalau kamu barangkali baru pertama kali baca tulisan kami tentang Woman Creartive Day mungkin akan bertanya itu apa sih??
Jadi, Woman Creartive Day atau WCD adalah kegiatan belajar bersama dan berkarya kerajinan tangan khusus untuk perempuan. WCD ini diadakan untuk memediasi crafter dan para perempuan yang ingin belajar craft dan crafting; berkarya kerajinan tangan, sehingga keduanya bisa sama-sama dan saling belajar tentang craft dan crafting. Melalui WCD ini kami berharap bahwa setiap perempuan/ kita semua bisa dan mau aktif serta produktif berkarya dengan mengeksplor potensi diri yang dimiliki. Berkarya yang kami maksud di sini sebenarnya luas, bisa bidang apa saja sesuai minat dan potensinya karena kami yakin bahwa potensi masing-masing perempuan unik dan beragam, sedangkan craft dan crafting ini adalah bidang yang kami mampu tawarkan. Sementara ini WCD memang masih mengutamakan untuk mengangkat bidang kerajinan tangan dengan tema-tema yang ringan tetapi semoga bermanfaat, seperti: menjahit dengan tangan, menyulam, membuat kerajinan aneka gantungan-pembatas buku, dan lainnya. Kami sengaja menghadirkan tema-tema sederhana agar bisa menjangkau semua kalangan perempuan. Akan tetapi, bukan tidak mungkin pelan-pelan tema-tema yang dihadirkan bisa berkembang dan lebih beragam sesuai proses perjalanan WCD ke depannya.





Di WCD #6 ini ada beberapa kejutan yang lebih dibandingkan WCD sebelumnya. Kali ini kami memilih Rumah Pintar Pijoengan sebagai tempat WCD #6. Mengapa? karena Rumah Pintar Pijoengan yang terletak di Dusun Daraman Rt.07, Desa Srimartani, Kec.Piyungan, Kab.Bantul, Yogyakarta ini merupakan salah satu tempat atau wadah untuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berbasis sosial. Kalau menengok kembali ke belakang, WCD sendiri merupakan kegiatan independen dan sosial, dan karena itu lah akhirnya kami memilih Rumah Pintar Pijoegan sebagai tempat untuk WCD #6.








Kejutan yang lainnya adalah di WCD #6 ini teman-teman yang ikut lebih beragam yaitu sejumlah 16 orang yang terdiri dari 4 ibu rumah tangga, 7 pelajar SMP kelas 2, 4 pelajar SD kelas 3 dan 4, dan 1 pekerja. Keragaman ini cukup membuat saya senang karena saya menemukan banyak pengalaman proses belajar. Bagaimana usia tidak menjadi penghalang untuk kami saling belajar dan mengajari. Karena bagaimana pun juga, masing-masing dari mereka memiliki kreativitas dan ketrampilan yang unik. Ada yang lebih kreatif dan terampil dalam membuat pola/menggambar, ada yang lebih kreatif dan terampil  dalam memadu-padankan warna benang, ada yang lebih kreatif dan terampil menyulam dengan rapih, dan lainnya.








WCD #6 kemarin kami menghadirkan tema "menyulam". Kegiatan menyulam yang kami pelajari dimulai dari yang paling dasar. Selain karena pesertanya dari beragam usia, materi ini dihadirkan agar kami bersama-sama mengenali dasar-dasar yang ada dalam kegiatan menyulam, sehingga harapannya setiap peserta tidak hanya belajar tentang teknik menyulam saja, tetapi juga proses menyulamnya. Menyulam dasar ini terdiri dari pengenalan alat dan bahan menyulam, serta mempelajari beberapa jenis tusukan sederhana antara lain tusuk jelujur, tusuk jejak tikam, tusuk feston, tusuk tangkai, dan tusuk rantai, kemudian baru lah kami mulai berkarya.2





Kami mulai menyulam di kain kami masing-masing. Di sini lah kami semua belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan tentang jenis tusukan yang sudah dipelajari bersama. Kami membuat desain sulaman dengan sederhana antara lain membuat huruf yang menyusun nama panggilan.








Dalam proses menyulam, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan misal tebal/tipisnya benang untuk menyulam, kain yang digunakan untuk menyulam, dan desain sulaman yang dibuat. Benang ini menurut saya tidak harus memakai benang khusus sulam, tetapi semua benang sebenarnya bisa digunakan. Tebal/tipisnya benang bisa diakali dengan penumpukan beberapa benang, tergantung selera kita masing-masing. Begitu juga untuk kain, kain apapun bisa digunakan  misal kain katun, kanvas, flanel, dll. dan tentunya bisa dengan banyak pengakalan. Misal kalau kainnya tipis maka kita perlu memakai bidangan sulam agar sulamannya tidak mengkerut, tetapi kalau kainnya cukup tebal maka kita tidak wajib memakai bidangan sulam. Sedangkan untuk desain sulaman, diusahakan membuat desain dengan ukuran tidak terlalu kecil agar lebih mudah untuk disulam. Semakin kecil desainnya terkadang semakin sulit karena menyulamnya kecil-kecil dan tidak jelas, dan semakin besar desainnya juga semakin perlu kerja keras untuk menyelesaikannya. Semua pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Nah, kalau untuk penyulam pemula sangat direkomendasikan untuk membuat desain yang sederhana misal garis, bentuk, huruf, angka, dan lainnya. 








Setelah selesai menyulam, hasil karya kita bisa digunakan untuk bermacam-macam, misal: hiasan dinding, hiasan tas atau kaos, hiasan taplak meja, dan sebagainya. Berlatihlah membuat yang sederhana dulu, dan pelan-pelan skill dan proses menyulam akan semakin berkembang dan kreatif. Sebab, semua perlu latihan dan ketekunan. Semakin banyak berlatih, semakin menemukan banyak pengetahuan dan tantangan menyulamnya, lalu semakin banyak pula ide-ide kreatif yang muncul. Latihan ini tidak hanya tentang teknik menyulam saja, tetapi juga latihan bereksperimen misalnya menggunakan jenis kain atau benang lain untuk menyulam, menyulam dengan warna benang dan desain yang beragam, dan lainnya. Latihan-latihan tersebut pelan-pelan membuat kita "kaya".



















Membahas tentang belajar dan berkarya kerajinan tangan menurut saya tak hanya sebatas skill atau ketrampilan fisik saja. Masih ada banyak pengetahuan lain yang bisa digali dari sana. Dan untuk bisa sampai ke sana memang perlu ketekunan dalam berlatih berkarya kerajinan tangan.. jadi, selamat terus berlatih dan berkarya ya! :)













Okee, sampai sini dulu ya sharingnya. Semoga bermanfaat..

Saya dan Dafa Collections mengucapkan terimakasih banyak kepada Rumah Pintar Pijoengan beserta timnya atas fasilitasi tempat, bantuan dan kerjasamanya. Juga kepada teman-teman semua yang sudah mau datang dan bersama merayakan WCD #6 kemarin. Terimakasih atas semua support dan kebersamaannya. Sampai jumpa di lain kesempatan. :)


Terimakasih.


Best Regard,
Dwi Ajeng Vye
Dafa Collections


*** Kalau kamu berminat ikut WCD selanjutnya atau ingin mengadakan Crafting Workshop untuk perempuan (anak-anak, remaja, dewasa/orangtua) di sekolah, kampus, desa, instansi/lembaga, dll. silakan bisa menghubungi kami di:
Dafa Collections / +62 896-9266-4822 / dafa_collections@yahoo.com


0 Komentar