Menabur Rindu pada yang Hijau
"Apa yang akan lebih kamu rindukan selain segala yang membuatmu damai?"
Bagi saya, alam menjadi
salah satu sahabat yang mampu mendamaikan diri. Bukan hanya karena saya dulunya
anak Pecinta Alam, tetapi memang apa yang kita cintai –disadari atau tidak–
membawa energi dan merasuki diri kita. Tak heran, alam terbuka seperti sawah
yang hijau, kebun teh, bukit, gunung, dan semacamnya selalu menjadi list utama
di menu tujuan liburan saya. Lebih beruntung lagi karena saya sudah menemukan
tempat tinggal baru yang lebih jauh dari kota tetapi lebih sangat dekat dengan
alam. Dikatakan menyesal karena jauh dari kota sih sedikit, tetapi bersyukur
atas suguhan di sekitar perkampungan adalah berkah.
Mengunjungi hijaunya
sawah seakan menabur rindu pada yang damai. Sebab, menurut saya saat diri kita
berada dalam fase kebimbangan dan kegelisahan, itulah moment penting dan
berharga untuk kembali pada diri kita. Kembali untuk berdamai dengan diri kita,
mendengarkan apa yang sebenarnya diri kita inginkan, merasakan apa yang sedang
dirasakan oleh diri kita, dan merespon apa yang diri kita sampaikan. Saat hati
dan diri (jwa dan raga) menyatu, itu lah kedamaian.
Yogyakarta,
Dwi Ajeng Vye
0 Komentar
Give ur coment