“Hey, out of the comfort zone!”

Berada di dunia nyaman pastinya memberikan kepastian kenyamanan untuk kita. Tidak kurang, bahkan pas atau malah lebih. Pastinya juga tak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang tak perlu dikhawatirkan. Saya pun awalnya demikian, senang dan semakin senang berada dalam dunia nyaman. Dunia yang selalu memberikan rasa senang dan bahagia secara lahir dan batin. Berputar dan terus berputar dalam dunia itu, semakin saya menjadi sangat nyaman. Saking nyamannya, suatu waktu perasaan yang sangat nyaman itu menjadi boomerang untuk diri saya sendiri, terlebih saat saya terus bertanya pada diri saya sendiri: “Saat ini saya sangat bahagia dan nyaman, bagaimana jika suatu saat waktu memisahkan saya dengan ruang  nyaman ini?”. Itu pertanyaan sederhana, tetapi sungguh mengalutkan. Lalu muncullah rasa khawatir dan takut yang bahkan pada saat itu rasa itu semakin berlebih. Rasa khawatir dan takut yang entah mengapa, terus menghantui diri saya sendiri. Fine, it’s bad situation. Mengapa harus takut dan khawatir? Ya, karena saya terlalu nyaman dengan dunia nyaman itu sendiri sehingga takut untuk kehilangan kenyamanan itu. “Haloo, saya masih hidup dan menjalani masa sekarang. Besok atau lusa belum datang!”.
Mendapati rasa itu, rasanya saya seperti berada dalam dua dunia yang saling tarik menarik, antara sadar dan tidak sadar, antara iya dan enggak. Apakah karena saya terlalu banyak membayangkan hal-hal buruk yang saya mungkinkan akan terjadi? Bagi saya itu tidak seutuhnya buruk. Memang pada dasarnya semua diciptakan dengan berpasang-pasangan. Ada kutub utara dan selatan, ada pertemuan dan perpisahan, ada siang dan malam, ada panas dan dingin, dan seterusnya. Tidak ada yang tidak mungkin. Kenyataan itulah yang akhirnya memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang mengalutkan. Dan, saat rasa khawatir dan ketakutan itu semakin kuat, bisa jadi itulah saat yang tepat untuk keluar dari ruang nyaman itu sendiri. Meski rasa takut dan khawatir itu semakin bertambah lagi, tetapi ya itulah hidup, perlu move. Namun, jika kamu  masih mau menghamba pada kenyamanan, its okey dan tidak salah juga karena bagi saya itu adalah pilihan. Kita pastinya punya pilihan masing-masing dan dengan alasan masing-masing. So, pilihlah yang menjadi keinginanmu, pun demikian saya. Sukses selalu ya! :)


Yogyakarta,
Dwi Ajeng Vye

0 Komentar