Bergerak dan mencoba itu (bagi saya) tak kenal "matematika". Apa yang kamu rasakan ketika mengalami (sedikit atau bahkan banyak) kegagalan? Kecewa pasti, tetapi bukankah jalan masih panjang. Panjang bagi yang melihatnya dengan optimis, dan menjadi tantangan bagi hardworker. Pertama mendaftar Kelas Inspirasi Jember yang pada akhirnya saya belum berkesempatan lolos, akhir Oktober 2013 yang lalu, memang mengejutkan. Mengejutkan karena itulah liku-liku rasa yang harus saya rasakan. Bagaimana saya akan tahu rasa manis jika saya tak tahu bagaimana rasa pahit, begitu juga sebaliknya. Seperti inilah liku-liku rasanya:
***
to: dwi_ajeng_f@yahoo.com

Selamat siang dan salam sejahtera.

Senang sekali bisa menyapa Anda melalui email. Kita dipertemukan bukan di sebuah acara pesta atau event lain tetapi oleh sebab Anda siap iuran kehadiran, siap korbankan sehari waktu Anda untuk menjadi guru di sekolah dasar.
Di samping itu kita semua juga bangga bahwa ada 1.079 profesional di 14 kota dan kabupaten di Jawa Timur yang menyatakan siap untuk mengajar sehari di berbagai SD. Kenyataan ini membuktikan bahwa Republik ini dipenuhi oleh Anda, oleh kita dan oleh masyarakat yang sesungguhnya memiliki jiwa dan keinginan untuk berbuat dan bermakna bagi suadara sebangsa. Masih amat banyak anak bangsa yang mencintai dan memikirkan masa depan bangsanya secara sungguh-sungguh.
Anda semua telah siap melakukan aksi langsung untuk kemajuan pendidikan. Kami semua salut dengan kesiapan Anda. Dan, secara tidak langsung, sebenarnya Anda bekerja bahu-membahu bersama jutaan guru kita yang setiap hari bekerja menyiapkan masa depan. Pada pundak para guru, termasuk kita, dititipkan persiapan masa depan republik ini.
Anda sudah menyatakan siap mengajar sehari di tanggal 20 Februari 2013 nanti. Namun sayangnya kegiatan nanti terbatasi oleh kapasitas jumlah SD yang bersedia untuk partisipasi serta pengelolaan persiapannya. Maka dengan berat hati saya, mewakili Kelas Inspirasi Jawa Timur, harus menyampaikan bahwa saat ini Dwi Ajeng Fitriani belum dapat partisipasi di Kelas Inspirasi tanggal 20 Februari ini.
Meski belum bisa berpartisiasi pada kegiatan kali ini, seperti saya sampaikan tadi, kita dipertemukan oleh alasan mulia. Maka semoga silaturahim kita semua dapat terus terjaga untuk alasan-alasan mulia itu.
Demikian surat ini saya kirim kepada Anda. Kami yang terlibat dalam penyiapan kegiatan Kelas Inspirasi ini yakin bahwa jika kita sama-sama melakukan aksi langsung -memikirkan dan berbuat yang kongkrit- di pendidikan dasar ini, maka kita sedang sama-sama menyiapkan kecemerlangan masa depan bagi bangsa kita tercinta.

Jabat erat,

Hikmat Hardono
Direktur Eksekutif
Gerakan Indonesia Mengajar

***
Dan isi email di atas bukanlah akhir dari segalanya. Seperti kata sahabat saya, tahun 2012 yang lalu, bahwa kesempatan tak hanya bisa ditunggu, tetapi juga bisa diciptakan, dibuat, diwujudkan, dan kita sendiri lah juga bisa sebagai pencipta, pembuat, pewujud selain Tuhan yang Maha Baik. Sahabat yang begitu memotivasi, dengan segala motivasinya yang masih terus saya ingat untuk perbaikan dan penyemangat diri. Juga Inspirator dan Motivator saya yang selalu berbagi ilmu, pengalaman dan segala inspirasi dan motivasi kepada saya yang sehingga semangat selalu tertanam dalam jiwa. “Bergerak dan bergerak!”, sebuah teriakan jiwa yang terus terdengar manakala saya “tertidur lelap” dan tak berbuat sesuatu, “kosong”.
Berangkat dari hal itulah perjuangan untuk mencoba dan mencoba akhirnya terlanjutkan. Hingga pada suatu hari di mana saya sudah tak ingat tentang hasil atas usaha yang sudah saya lakukan dan coba, tiba-tiba sebuah pesan singkat aka sms pun masuk ke ponsel:
“Salam inspirasi. Hari ini adalah jadwal pengumuman relawan Kelas Inspirasi Tulungagung. Hasil pengumuman tersebut dapat dilihat melalui email anda. Terima kasih. Tim Kelas Inspirasi Tulungagung.”
Ingatan perjuangan 2 bulan lalu pun muncul. Kalau saya tidak mendapat pesan singkat tersebut mungkin bisa saja saya tak ingat bahkan telat mencari informasi atas hasil dari perjuangan 2 bulan yang lalu. Sesaat langsung mengecek email, dan ternyata email sudah masuk sejak pukul 00.05 dini hari tadi. Membaca kata demi kata isi email tersebut membuat saya teringat akan email pada bulan Oktober 2013 yang lalu, tentang kegagalan saya di Kelas Inspirasi Jember. Namun, ternyata isi email ke dua ini lain dari yang pertama…
***
from: kitulungagung@yahoo.co.id
to: dwi_ajeng_f@yahoo.com


Halo Relawan Pengajar Kelas Inspirasi Tulungagung,

Terima kasih Anda sudah menyatakan diri bersedia menjadi guru-sehari. Kesediaan Anda sesungguhnya menyatakan bahwa Anda siap dengan segala kerepotan dan pengorbanan yang mengiringinya. Anda menyatakan telah bersedia untuk menjadi guru sehari pada Kelas Inspirasi Tulungagung pada Hari Senin, tanggal 21 April 2014 mendatang. Anda juga dengan rela berkenan mengorbankan waktu untuk hadir dalam persiapan dan briefing pada Hari Sabtu, 12 April 2014 serta pertemuan refleksi pengalaman mengajar yang diselenggarakan pada Hari Sabtu, 26 April 2014. Terima kasih untuk semua pengorbanan ini.
Melalui email ini, atas berbagai pertimbangan maka dengan ini kami sampaikan bahwa Anda terpilih untuk menjadi guru-sehari Kelas Inspirasi Tulungagung 2 dengan Hari Inspirasi pada Senin, tanggal 21 April 2014. Kami ikut merasa bangga bahwa kita bisa saling menemukan dan saling bertautan demi sebuah misi sederhana ini. Republik ini ternyata masih dipenuhi oleh mereka yang mau berkorban dan ikut iuran demi kemajuan bangsanya. Semoga Kelas Inspirasi bisa menjadi sebuah pintu yang mengawali keterlibatan Anda dalam gerakan pendidikan di Indonesia yang aktivitasnya bisa jadi sangat dekat dengan kita, dan bisa jadi sangat banyak perwujudannya.
Selamat merayakan pengorbanan dan pengabdian Anda ini. Selamat menikmati setiap momen, getir dan bahagia yang mengiringinya. Mari selalu kita tanamkan di benak kita bahwa hal sederhana yang kita lakukan ini bukan demi diri kita tetapi demi jutaan anak Indonesia yang akan mengisi lapis generasi masa datang. Kami percaya bahwa Anda akan memenuhi janji yang telah Anda nyatakan pada saat mendaftarkan diri menjadi bagian dari Relawan Pengajar Kelas Inspirasi Tulungagung.
Terima kasih.

"Padamu Negeri Kami Mengabdi
Turut Menunaikan Janji
Menyalakan Inspirasi
Untuk Negeri Tercinta Ini"


Jabat erat,
Tim Kelas Inspirasi Tulungagung

***
Demikianlah, semoga postingan ini menginspirasi bagi yang membaca. Selamat bergerak dan mencoba dengan semangat dan kerja keras selalu. Thanks. :)



Yogyakarta,
-Dwi Ajeng Vye-

0 Komentar