"Embun pagi yang sejuk dan angin malam yang dingin. Hanya itu. Oh hari, tak ada matahari sama sekali. Hanya lampu-lampu jejalanan yang menerangi."

Pernahkah kamu memiliki hari dimana hanya pagi dan malam yang kamu temui? Rasa-rasanya seperti tapa siang. Perjalanan waktu pada hari itu begitu tak terasa tetapi terlewati. Kurang kesadaran, dan saya juga mengalaminya. Berangkat ke suatu acara yang dilaksanakan "in door", pagi-sore atau malam dan tahu-tahu selesai acara, hari sudah petang, bahkan malam.
Ya, itu baik dan jika semakin sering dilakukan maka juga menjadi kurang baik. Bayangkan, kita berangkat ke acara di saat orang-orang di sekitar kita (misalnya: kontrakan saya) sedang beristirahat. Lalu ketika malam kita pulang, mereka sudah tidur malam.
"Oh hari, semoga matahari lekas kembali..agar kurangkai indah cahyamu bersama kehangatan kita.."

Yogyakarta,
-dwiajengvye-

0 Komentar