Menjalani hari-hari yang menguras pikiran,  saya berlalu membuat sebuah hiburan untuk diri saya sendiri. Saya pun mengambil biola, lalu memainkan beberapa potong nada. Agak berisik, dan saya pun terpaksa harus menutup pintu kamar agar suaranya tidak mengganggu teman di kontrakan yang mendengarkan gesekan nada biola yang -ah sedikit berantakan-. Maklum, saya belum selancar pemain biola asli. Baru tahap melancarkan nada-nada dasar.
Mendapati ruang kamar yang mulai pengap dan panas karena pintu harus tertutup, saya segera menyimpan biola lagi, dan  mengambil gitar kesayangan saya, Hermosa. Sejak awal suntuknya saya sebenarnya ingin bermain gitar, tetapi sudah 1 bulan-an lebih, senar Hermosa sangat fals dan saya letakkan rapi di tas dan menggantungkannya di dinding kamar. Begitulah hari-hari Hermosa, tergantung dengan cantik dan tak tersentuh. Sembilan tahun saya belajar gitar, memang saya belum pernah bisa menyetem gitar. Banyak faktor: saya kurang tekun dan fokus belajar, malas dan tidak mau belajar, dan berbagai macam alasan yang blablabala.
Hari kemarin, 9 November 2013, saya pun membuat tekad. Saya harus mencobanya. Pertimbangannya: "sampai kapan saya harus melulu meminta tolong teman untuk menyetemkan gitar saya?", padahal sebelumnya saya mau meminta tolong teman perempuan saya, tapi -ah, kali ini saya harus mencoba dan berhasil menyetemnya sendiri-.
Dulu sebenarnya saya sudah pernah diajari beberapa orang tentang teknik nyetem, dan saya  lupa. Lalu kemarin langsung saja saya menggogle tentang tekniknya. Ketemu, dan ingatan saya pun menjadi terbantu. Pelan-pelan saya pun mulai.
1. Senar pertama (paling bawah) dan kedua sudah beres.
2. Senar ketiga, berkali2 menyamakan nada tetapi tetap fals. Akhirnya saya pun langsung melanjutkan senar yang ke empat.
3. Senar ke empat, beres.
4. Senat ke lima, juga beres.
5. Senar ke enam, nah ini yang kemarin juga butuh waktu lama. Berkali-kalu dipaskan, tetapi belum pas juga. Fals terus.
Saya pun tetap mencoba untuk mencarinya, lagi dan lagi. Beberapa menit kemudian, berhasil. :D
Setelah saya coba petik semua senar, oh ternyata masih ada satu senar yang fals. Nomor tiga! Saya pun terus coba, ---jsjsrqtqisvscdmspqyjhfdesssxcfytkbacqc--- lalu saya coba memainkan petikan tabnya "Semua Tentang Kita"-nya Peterpan, tab pertama yang berhasil  saya pelajari ketika saya SMP. Alhasil, suaranya masih faaalss.
Geram. Namun saya terus menyemangati diri, "bisa, saya
pasti bisa." Lalu saya coba, coba, dan coba lagi. Beberapa menit kemudian, saya coba mainkan tab lagu yang tadi lagi, dan hasilnya suara sudah pas. Berhasil!! :'))

Demikianlah proses saya menyetem Hermosa. Lagi-lagi saya selalu belajar dari kejadian dan peristiwa yang saya alami. Keberhasilan menyetem gitar ini menjadikan saya lebih percaya dan yakin bahwa jika kita mau mencoba dan berusaha dengan maksimal, kita pasti bisa. Karena segalanya butuh untuk diusahakan dan diperjuangkan, tidak ada yang instan. Ya, Tuhan menunjukkan pelajaran itu dari peristiwa yang saya alami. Jadi mungkin dan bahkan sangat pasti, masih banyak hal kejadian atau peristiwa di sekitar kita yang bisa kita pelajari, yang menjadi media penyampaian pesan Tuhan kepada kita. Well, mari sama-sama belajar untuk lebih peka untuk membaca pesan Tuhan, dan tentunya terus semangat mencoba dan berusaha untuk sesuatu yang belum kita bisa dan mampu. Yakinlah, kita pasti bisa. Tuhan Mahabaik. :))

Yogyakarta,
-dwiajengvye-

0 Komentar