Beberapa bulan yang lalu, tepatnya pada peringatan Hari Kartini 2013, saya mencoba berkarya yaitu merias teman kos saya. Namanya Esa. Awalnya, Esa sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata) di kawasan Kota Jogja. Waktu itu sedang ramai-ramainya masyarakat untuk memeringati dan memeriahkan Hari Kartini, begitu juga dengan tim KKN Esa. Ia dan tim KKNnya bersiap mengadakan karnaval bersama warga di sekitar lokasi KKNnya.
          Dua atau tiga hari sebelumnya, ia meminta saya untuk mengajari merias jilbab. Awalnya saya juga bingung. Biasanya saya hanya mencoba-coba dan belum pernah menghadapi sebuah acara yang mengharuskan saya untuk berias lengkap dengan jilbab kreasi formal dan berkebaya. Seketika saya ingat pada moment November 2011 yang lalu saya pernah dirias (make up dan hijab) ketika saya mengikuti kuis Cangkriman di Tvri Jogja. Langsung saja saya mencoba membuat kreasi seperti dulu, dan mempraktikkannya kepada Esa. Lalu jadilah. Ia pun setuju untuk menggunakannya untuk acara KKNnya itu.
           Pada hari H, saya lupa tanggalnya, saya pun bangun pagi-pagi. Karena acaranya pukul 7, jadi saya pun mengusahakan siap lebih pagi. Yap, kami mulai beraksi, mulai make up hingga merias jilbab. Ia tidak mau memakai make up yang terlalu menor, jadi saya pun merias wajahnya dengan sangat minimalis. Dalam hati saya senang, ilmu merias saya pun bermanfaat dan teraplikasikan. Ya semacam percobaan, tetapi kami sama-sama senang dan sepakat, jadi kami pun menganggap ini sebagai simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Saya mendapat kesempatan untuk belajar praktik merias, dia pun jadi terbantu dalam berias untuk kebutuhan acaranya.
Beberapa menit kemudian ...

Seperti ini lah hasilnya.. :)




(Esa Ria Friatna, photo by: dwiajengvye)



Yogyakarta,
-dwiajengvye-

0 Komentar