Jahit-menjahit Lagi
Kemarin,
hari Minggu, 5 Mei 2013 aku merangkai “bunga”. Iya, karena aku sangat suka sama
bunga. Tapi yang ini bukan karangan bunga yang dipasang untuk hiasan atau
ucapan selamat bersuka cita/berduka cita, tetapi ini bros. Yup, aku kembali
jahit-menjahit dan membuat bros berbentuk bunga. Tak tahu mengapa, tiba-tiba
ada rasa ingin menjahit dan membuat bunga, tentunya dari kain flanel yang
menumpuk di kamar. :D
(Foto: Bros Bunga, 2013) |
Aku tidak tahu
ini namanya bunga apa, pokoknya asal membuat saja. :D Aku
membuat tiga bros berbentuk bunga, yaitu warna biru muda, pink (warna
favoritku) dan krem. Berkreasi dan berkreatif dengan flanel-flanel di kamar
memang “moodian”. Kalau sedang suka dan semangat, bisa seharian penuh hanya
pegang kain flanel dan jarum jahit. Tapi kalau lagi males, bisa berminggu atau
berbulan-bulan kain flanel cuma menumpuk menjadi hiasan di atas lemari di dalam kamar. Pernah
dulu sewaktu aku masih ada kuliah, sedang banyak-banyak tugas, aku justru
jahit-menjahit. Waktunya belajar untuk ujian mid atau akhir semester, juga
jahit-menjahit. Rasanya kalau sudah asik dengan sesuatu itu memang seperti itu.
Rasanya tak ingin melewatkan sedetik pun dari waktu yang ada. Sampai tidur saja
tidak rela, padahal badan sudah terkuras energi maksimal.
Membahas tentang jahit-menjahit, aku punya pengalaman cerita niih. Jadi aku dulu ketika
masih semester-semester awal, aku pernah membuat usaha jualan handmade sendiri (bros, gantungan kunci,
gantungan hp, dan aksesoris lainnya). Pemasarannya masih ke teman-teman sendiri
dan temannya teman via lisan dan online.
Pada suatu ketika (dulu) pernah ada orderan
gantungan hp dari salah satu temanku yang ada di Blitar. Dia pesan gantungan hp couple berbentuk hati yang terbagi
menjadi dua, satu bertuliskan huruf nama depan dia, sedangkan satunya
bertuliskan huruf depan nama pacarnya. Aku juga kenal dengan pacarnya itu. Dia
berencana menghadiahkan gantungan hp itu untuk pacarnya. Lalu aku menyetujui dan menerima orderan itu.
Waktu
itu aku masih (sok) sibuk-sibuknya ikut kegiatan UKM, HMJ, ada kuliah dan macam-macam tugas. Akibatnya, orderan dari
temanku itu masih terpending, mungkin
satu atau dua bulan-an, aku lupa pastinya. Temanku beberapa kali menanyakan
tentang orderannya ke aku, tapi ya
begitu lah, aku masih (sok) sibuk dengan bermacam-macam aktivitasku di kampus
sehingga belum bisa menyelesaikannya. Menjahit dan membuat gantungan-gantungan
seperti itu memang sering menyita banyak waktu, jadi harus ada hari khusus
dimana aku bisa lebih leluasa untuk mengerjakannya, tidak tergesa-gesa, karea
juga akan memengaruhi hasil yang bisa saja jadi kurang maksimal. Beberapa bulan setelah itu, aku mulai mencicil
membuatkan gantungan hp untuk temanku. Masih dalam tahap mendesain dan
membordir huruf, tinggal menjahit dan jadi.
Selang
beberapa minggu, aku chatting dengan
temanku itu. Setelah berbasa-basi Tanya kabar dan embel-embelnya, aku bertanya tentang kelanjutan orderan dia ke aku, dan aku mengabarkan
padanya bahwa gantungannya sudah hampir jadi. Dan… seketika aku kaget. Jawaban
mengejutkan dari dia bahwa dia tidak jadi pesan karena dia dan pacarnya sudah
putus. Seketika itu aku tak lagi membahas tentang orderan itu dengannya, dan rasanya jadi gimana
gitu.
Jujur
saja aku tidak kecewa dengan pembatalan orderan
dia ke aku, tetapi aku kecewa dengan kabar putusnya dia dengan pacarnya. Aku
membuat gantungan itu dengan senang hati dengan harapan dia dan pacarnya bisa
senang dan puas dengan hasil couple-an
gantungan hp dariku. Tapi yaah…mau bagaimana lagi, mereka sudah putus. Akhirnya
bahan gantungan itu masih tetap kusimpan sampai sekarang dan belum jadi lengkap
karena tidak kulanjutkan. Ya semoga temanku itu segera menemukan dan
mendapatkan pacar lagi. Wish you always
happy there. :)
Yogyakarta, 6 Mei 2013
0 Komentar
Give ur coment