God Know Everything
Kamu
pasti pernah berdoa kepada Tuhan, meminta sesuatu untuk dikabulkan. Tidak hanya
sekali, sering, bahkan banyak. Hari ini kamu berdoa untuk meminta A, besok meminta
B, lusa meminta C, dan seterusnya. Namun, tak semua yang kita doa langsung
dikabulkan. Kita terus menunggu dann menunggu kabulan atas doa kita, tetapi tak
juga kunjung terwujud, hingga kita lelah dan bosan, lalu berhenti untuk berdoa
dan meminta kepada Tuhan.
Selang
beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun, dengan tanpa sadar, kita mendapat
dan mengalami sesuatu. Sesuatu yang merupakan hadiah Tuhan untuk kita. Namun,
kita tidak sadar dan lupa bahwa itu adalah hasil dari doa-doa yang dulu pernah
kita minta, bahkan sudah lupa. Begitu pun denganku, aku sering mengalami hal yang
sama seperti itu. Terkadang juga merasa aneh, speechless dan mengapa
jadi begini, mengapa jadi begitu. Sesuatu yang dulu sangat kita inginkan di
masa lalu, terjadi di masa sekarang.
Tuhan
selalu mendengar doa-doa kita. Hanya saja, Tuhan lebih tahu segalanya daripada
kita. Tuhan selalu tahu yang baik, kurang baik, dan buruk untuk kita. Mungkin,
dulu, sesuatu yang kita inginkan dengan harapan bisa dikabulkan pada saat itu,
baik untuk kita. Lalu doa yang kita minta itu dipending oleh Tuhan, dimasukkan
dalam list doa-doa kita. Ya, mereka (doa-doa kita) sedang antri.
Karena Tuhan tahu waktu yang tepat untuk mengabulkan dan mewujudkan doa-doa
kita. Tiba waktu yang tepat (menurut Tuhan), doa-doa yang kita minta dulu,
dikabulkan dan diwujudkan pada saat sekarang, mungkin juga saat yang akan
datang.
Memang
terkadang semua itu membingungkan bagiku, mungkin juga bagimu. Jika berpedoman
pada "antrian doa" seperti di atas, terkadang (menurut kita) sesuatu
yang diberikan Tuhan sekarang tidak tepat, tetapi tepat menurut Tuhan. Jika
tidak cerdas untuk menyukuri segalanya, memang pasti kita akan dengan mudah
untuk menyalahkan Tuhan. Namun, terkadang aku juga berpikir dan ingat dengan
pepatah bahwa "perkataan adalah doa". Mungkin saja (dulu) kita dengan
tidak sadar pernah mengatakan sesuatu yang menurut kita, kita tidak sedang
berdoa. Di sisi lain, Tuhan selalu mendengar apa yang kita katakan, sehingga
sekecil apapun yang kita ucap, direkam oleh Tuhan, dan dijadikan itu sebagai
doa kita kepadaNYA. Hingga pada saatnya, Tuhan mewujudkan perkataan kita
tersebut.
Coba
kita memutar memori dan ingatan kita, siapa tahu memang kita pernah berkata
seperti yang Tuhan berikan kepada kita sekarang, tetapi (dulu) kita tidak
menyadari ucapan kita sendiri. Jika keadaan sudah seperti itu, baiknya memang
kita jadikan semua itu sebagai pelajaran, koreksi dan perbaikan diri kita untuk
di masa mendatang. Kita harus lebih berhati-hati dalam berucap, dengan harapan,
kita tidak termakan oleh ucapan kita sendiri.
Well,
semua ini just for sharing. Bagaimana dengan kamu? Mungkin kamu
punya pendapat dan pemahaman lain?
0 Komentar
Give ur coment