(Akhirnya) Aku Menang!
Sejak
bimbinganku bersama Dosen Pembimbing Skripsi (DPS)ku pada tanggal 1 April 2013
lalu, aku belum juga melakukan bimbingan lagi. Bisa dikatakan itu adalah
bimbingan kedua dan terakhirku dengan DPSku. Dan hari ini sudah tanggal 18 April
2013, (ternyata) sudah tiga minggu kulewatka begitu saja.
Sebenarnya
buku referensi untuk bahan revisi bab I sudah ada dan siap di tangan. Namun,
selama tiga minggu ini, memulai untuk mengerjakannya sangat susah. Sudah men-onkan notebook, membuka file skripsi,
eh tiba-tiba langsung saja memasang modem, dan selanjutnya adalah ngenet ria.
Entahlah, memang ngenet ria menjadi salah satu godaan yang menggoda. Selain
itu, juga ada berbagai macam acara kampus atau hanya sekedar berkumpul bersama
teman-teman, refreshing dan
sebagainya. Mereka semua adalah godaan, “setan” yang sedang rajin-rajinnya
menguji imanku terhadap skripsi.
Terkadang
aku mengingat beberapa orang atau kakak tingkatku yang juga sedang skripsi dan
tak kunjung lulus. Ya, mungkin seperti
inilah yang mereka rasakan dan akhirnya aku pun mengerti yang mereka rasakan
dan jalani. Hasrat untuk menyentuh dan mengerjakan skripsi sering tergoda oleh
hal-hal lain yang menurutku dan menurut mereka lebih menarik dan menyenangkan.
Sebenarnya skripsi juga menyenangkan ketika semangat dalam diri membara siap
“membakar” skripsi. Memang semua juga tergantung pribadi masing-masing, karena
cara membuat diri sendiri senang kepada skripsi juga berbeda-beda, dan hari ini
aku menemukan caraku sendiri.
Siang tadi aku memaksa diri untuk
bangun dari kemalasan. Membersihkan dan merapikan kamar dengan harapan suasana kamar
dapat mendukung usaha “bangun”-ku dari kemalasan. Sebenarnya setiap hari
suasana sudah sangat mendukung, bersahabat bahkan sangat nyaman untuk mngerjakan
skripsi, tetapi ya begitu lah, tetap kalah dengan si setan dengan berbagai
macam bala tentaranya. Mungkin juga karena saking
nyamannya kamarku, rasanya jadi ingin terus berefreshing dengan isi kamarku.
Hiburan di kamarku bisa dikatakan cukup
mendukung, ada radio, gitar, suling bambu, hp,
notebook plus modem, buku-buku yang
(menurutku) menarik, kain flannel plus bahan-bahan kerajinan tangan lainnya,
nasi plus sayur (karena setiap pagi aku memasak), dll, di ruang tamu kontrakan juga ada televisi, dan
hiburan-hiburan lain di dalamm kontrakan yang juga sering mencuri perhatianku.
Namun, siang hingga sore hari ini
aku berhasil bangun dari “tidurku”. Anggap saja tidur itu adalah malas, jadi
aku bangun dari kemalasan. Bersyukurnya, beberapa bagian yang harus kurevisi
sudah selesai, tinggal beberapa bagian lagi. Meskipun belum semuaanya, setidaknya
hari ini aku menang dan sudah berhasil mengalahkan rasa malas. Rasanya mendadak
tenang. Iya, karena beberapa hari ini rasanya seperti dikejar sesuatu. Mungkin
karena sudah tiga minggu aku belum juga melakukan bimbingan. Apalagi seminggu
yang lalu hasil revisianku dipertanyakan oleh DPS. Sebagai mahasiswa yang sadar
diri ya pastinya memahami setiap “kode” dosen
dan ingat terhadap tanggungjawab yang harus dipertanggungjawabkan.
Beberapa dari kamu mungkin juga
sedang mangalami hal yang sama denganku (berskripsi) atau tugas lain. Jika kamu
juga mengalami “tidur” atau malas, bisa nih sekali-kali memaksa dirimu untuk
bangun dan bergerak. Ibaratnya, ketika kita malas itu seperti sedang tidur.
Ketika mata kita terbuka dan masih mengantuk, pasti kita akan melanjutkan
tidur. Nah, jika terus-terusan tidur lagi, maka rasanya akan terus mengantuk
dan entah kapan ketika bangun rasanya badan akan lemas karena kebanyakan tidur.
Mau beraktivitas rasanya malas, karena badan terasa layu (kok seperti tanaman
saja,hehe) dan tidak fresh.
Namun,
ketika mata terbuka dan kita segera bergegas untuk bangun pasti badan juga akan
ikut tertarik dan bergerak, dan semakin lama kita benar-benar bangun sadar.
Awalnya memang tidak enak dan tidak nyaman karena mata masih terasa sipit dan
berat untuk dibuka, tapi itu hanya rasa awal saja. Akhirnya badan terasa fresh juga kok. Berteori memang mudah
sih, tapi tidak ada salahnya jika teorinya kita jadikan sebagai kunci, motivasi
dan inspirasi. Ibarat jalan, kita sudah tahu arah jalan meskipun belum tahu
posisi alamat yang kita tuju.
Okey, cukup sekian saja kegiatan bersharingnya. Semoga kamu yang juga sedang
berskripsi ria juga semakin semangat.
Kalaupun tidak semangat atau terkena penyakit malas lagi, semoga kamu menang
dalam “berperang” dengan rasa malasmu. Let’s
be a wonder and fightiiiiing!!! :D
Yogyakarta, 18 April 2013
0 Komentar
Give ur coment