(Foto: Dokumen Pribadi, 2013)


Di atas adalah foto cermin “Takumakumayako”-ku yang kumiliki sejak aku duduk di kelas 1 SMP. “Takumakumayako” adalah nama pemberian dari sahabatku di kampus. Setiap melihat cermin “Takumakumayako”, aku selalu teringat kepada sahabatku.
Sahabatku itu seperti cermin “Takumakumayako”-ku. Cermin “Takumakumayako”-ku wajib kubawa ketika aku bepergian, tidak boleh tidak.

Sekali tidak membawa, ketinggalan di rumah atau di suatu tempat, bahkan hilang, hidupku mendadak tidak tenang. Rasanya cemas melulu, pokoknya cermin “Takumakumayako”-ku memenangkan hati dan hidupku deh. Begitu juga dengan sahabatku. Tanpa sahabat bagai suara tanpa nada. Sahabatku tak pernah absen dari hari-hariku. Hampir tiap hari kami selalu bersama. Bahkan, teman-teman dan orang-orang yang mengenal kami, selalu tanya jika kami tidak bersama di satu tempat atau kami sedang bermain sendiri atau dengan orang lain.

(Foto: Dokumen Pribadi, 2012)

Entah kami sedang bersama maupun terpisah jauh, sahabatku tetaplah sahabatku, tetap menjadi bagian utama di amaze’s person list yang selalu ada, utuh dan melengkapi.
Selain itu, dengan bercermin, kita akan tahu apa dan bagaimana kekurangan serta kelebihan diri kita. Begitu juga sahabatku. Dengan bersahabat, aku menjadi lebih tahu letak kekurangan dan kelebihanku, karena sahabatku ada untuk saling berbagi dan mengisi. Sahabatku mengisi kekuranganku dan menjadi tempatku untuk berbagi kelebihanku. Sahabatku, cermin “Takumakumayako”-ku :)

0 Komentar